Macau, sebuah kota kecil yang terletak di pesisir selatan Tiongkok, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Perjalanan sejarah yang membuat Macau tidak termasuk dalam wilayah Indonesia merupakan hasil dari berbagai faktor yang terjadi selama berabad-abad.

Sejarah Macau dimulai pada abad ke-16 ketika bangsa Portugis tiba di wilayah ini dan mendirikan sebuah pos perdagangan. Hal ini membuat Macau menjadi pusat perdagangan antara Tiongkok dan Eropa pada masa itu. Seiring berjalannya waktu, Macau menjadi koloni Portugal dan tetap berada di bawah kekuasaan Portugis hingga tahun 1999.

Salah satu faktor utama yang membuat Macau tidak termasuk dalam wilayah Indonesia adalah letak geografisnya yang jauh dari Indonesia. Macau terletak di pesisir selatan Tiongkok, berjarak ribuan kilometer dari Indonesia. Hal ini membuat Macau memiliki hubungan sejarah dan budaya yang berbeda dengan Indonesia.

Menurut sejarawan terkemuka, Prof. Mochtar Buchori, “Perjalanan sejarah Macau yang panjang dan kompleks telah membentuk identitasnya sendiri. Meskipun terletak di Asia, Macau memiliki pengaruh Eropa yang kuat karena masa kolonialisme Portugal yang berlangsung selama berabad-abad.”

Selain faktor geografis, faktor politik juga memainkan peran penting dalam membuat Macau tidak termasuk dalam wilayah Indonesia. Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Macau telah menjadi wilayah otonom yang memiliki hubungan politik yang berbeda dengan Indonesia.

Menurut ahli politik internasional, Dr. Maria Soares, “Macau telah berhasil mempertahankan kedaulatannya sebagai wilayah otonom yang memiliki hubungan khusus dengan Tiongkok. Hal ini membuat Macau tidak termasuk dalam wilayah Indonesia meskipun terletak di dekatnya.”

Dengan demikian, perjalanan sejarah yang panjang dan kompleks telah membuat Macau menjadi entitas yang berbeda dengan Indonesia. Meskipun memiliki hubungan budaya dan ekonomi yang kuat dengan Tiongkok, Macau tetap mempertahankan identitasnya sendiri sebagai wilayah otonom yang unik di Asia.